Buleleng -Patroli86com-hasil
konfirmasi awak media patroli86.com dilapangan pada hari senin tanggal 07/10/2024 pukul 09.00 wita di pura gunung sekar.
Kegiatan dharma sadhana dari kantor kementrian agama kabupaten buleleng juga dihadiri para undangan lainya yang ada di kecamatan sawan yang disambut oleh pengelingsir dan para prajuru (staff) baik desa adat dan dinas desa giri emas.sebelum rangkaian acara dimulai ,jro mangku made ariawan dan jro mangku made sadnyana yang kedua pemangku tersebut merupakan pemangku jeroan luhur dan jeroan madya memimpim persembahyangan bersama dengan tujuaan memohon agar selalu mendapat bimbingan dan lindungan dari hyang maha kuasa. Kelian desa adat sangsit dangin yeh (jro mangku wayan gunawan) dan perbekel desa giri emas (wayan saputra).
Kegiatan dharma sadhana ini di sambut meriah oleh masyarakat setempat yang mempunyai tujuan untuk menekankan kepada masyarakat dalam menjalankan dharma agama dan dharma negara untuk mencapai mokshartam jagatdhita ya ca iti dharma .
Setelah itu kantor kementrian agama kabupaten buleleng memberikan punia terhadap kedua pemangku yang ada dipura gunung sekar sekaligus memberikan bantuan beberapa pohon bunga yang langsung ditanam areal pura,sebagai simbul agar tetap eling(ingat) kepada dewa dewi yang beristana dipura gunung sekar.
Di sela sela waktu salah satu tokoh masyarakat yang bernama wayan sunarsa yang merupakan mantan kepala desa menjelaskan tentang sejarah pura gunung sekar yaitu karena Bali merupakan pulau dengan banyak bangunan ibadah berupa pura, karena mayoritas masyarakat Bali memeluk agama Hindu.
Beberapa pura di Pulau Bali sudah ada sejak lama dan dibangun pada masa kerajaan salah satunya adalah Pura Gunung Sekar.
Pura ini memiliki sejarah yang menarik untuk dipelajari karena bisa menambah pengetahuan dan juga wawasan. Selain itu, pura ini juga memiliki beberapa keunikan budaya(bukakak) yang tidak dimiliki oleh pura lainnya.
Pura gunung sekar terletak di desa adat sangsit dangin yeh desa giri emas.
Pura ini memiliki masa bangunan suci sangat massif dan sarat dengan ukiran kas gaya buleleng.
Dengan bukti-bukti arkeologi yang di temukan di pura gunung sekar maka sejarah pura ini sudah berdiri sebelum kedatangan danghyang niratha.
Pada awalnya kehidupan manusia di bali keberadaan mereka bermula hidup di wilayah buleleng timur.
Pada saat itulah di perkirakan awal kemunculan konsep ‘Padma Bhuana’ dalam penataan pura-pura di bali,khususnya di daerah buleleng timur satu di antara pura yang termasuk di dalamnya adalah ‘pura gunung sekar’.
Pura gunung sekar didirikan pada dinasti kerajaan ‘Daha Panjalu’ di bali,dengan raja sri jaya sakti (1133-1177) M.
Pendirian pura gunung sekar yang didirikan pada dinasti kerajaan daha panjalu di bali dengan raja sri jaya sakti dan diperkuat pendirianya dan upakaranya pada waktu pemerintahan raja sri jaya pangus (1183-1193) M.
Proses berdirinya pura gunung sekar terjadi ketika raja sri jaya sakti memindahkan pusat kerajaanya dari sorapati pura ke wilayah Japura(desa jagaraga) yang disebut jaya pura.
Pura gunung sekar adalah salah satu pura yang wajib dikunjungi bagi para pecinta wisata sejarah dan budaya.
Pura ini menyimpan cerita-cerita masa lalu yang menarik dan mengagumkan. Pura ini juga menawarkan suasana alam yang asri dan indah pemandangan gunung dan laut.
Demikian hasil investigasi awak media patroli86.com buleleng.
Red.
Patroli86.com.