TUNTANG – patroli86.com -Warga Perumahan Vila Bukit Tuntang, Dusun Karanganyar, Desa Karanganyar Kabupaten Semarang bergejolak. Hal ini berkaitan dengan persoalan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang ada di wilayah tersebut
Persoalan Pamsimas ini berawal saat pihak Desa Karanganyar menyalurkan pipa aliran air Pamsimas yang terketak di kawasan perumahan ke sejumlah dusun di luar Dusun Karanganyar salah satunya di Dusun Ngagrong. Sebelumnya, fasilitas Pamsimas yang ada merupakan fasilitas dari pengembang perumahan untuk menyediakan air bersih di wilayah Dusun Karanganyar termasuk warga di Perumahan Villa Bukit Tuntang.

Salah satu warga perumahan, inisial (TM) Genka (36) mengatakan, sumber air yang kemudian dijadikan Pamsimas tersebut awalnya merupakan fasilitas perumahan yang kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan air warga Dusun Karanganyar.
“Ini awalnya fasilitas dari pihak pengembang untuk warga perumahan. Kemudian diserahkan ke pihak Desa dan dikelola oleh sejumlah yang dirasa kurang mewakili kepentingan warga. Tiba-tiba sejak awal pembuatan, pihak pengelola melalui desa dialirkan ke dusun lain, sepertu dusun Nganggrong sampai Dusun Karanglo,” terang TM.
Salah satu warga lain, inisial (HKS) (40) menyatakan bahwa pengelolaan Pamsimas sejak awal tidak transparan. Terlebih, kata dia, Pamsimas sebelum akhirnya diserahkan ke warga pekan lalu, dikelola oleh inisial AG, yang merupakan kerabat dari Kepala Desa Karanganyar, Kustini.
“Dari awal tidak transparan dan terkesan di komersilkan. Pamsimas itu adalah fasilitas umum warga perumahan dan dialirkan untuk kebutuhan air warga Dusun Karanganyar. Namun oleh pengelola yang merupakan kerabat dari kepala desa, seolah dikomersilkan dan disambungkan ke dusun lain. Akibatnya, debit air menurun, warga di Dusun Karanganyar sering mengeluh air mati dan sebagainya,” jelasnya.
Sementara itu, saat dikunjungi wartawan di Kantor Desa Karanganyar, Kepala Desa, Kustini tidak berada di tempat. Sekertaris Desa, Heru, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya polemik Pamsimas tersebut.
“Benar, ada salah komunikasi tapi sudah ada pertemuan warga pekan lalu. Saat ini pengelolaan sudah kami kembalikan ke warga. Terkait aliran air, kami masih mencoba mengakomodir aliran air di Dusun Ngagrong, Kamis ini nanti kami akan ada pertemuan terkait hal tersebut,” pungkas Heru.
(Red/Team)